Tumbuh Cinta di Kuala Lumpur



Jadi, pada intinya aku bertemu pada satu pulau kecil bernama Belakang Padang sebelum kembali ke batam dan ke Kuala Lumpur. Pulau kecil ini tidak begitu istimewa jika dilihat, bau amis air laut, jalanan kecil yang hanya bisa dilalui becak, udara lengket dan sunyi. namun ternyata itu indahnya, ditengah kepadatan kota Batam, ia menjadi kota sunyi yang indah.
liburan kali ini, aku memilih kuala lumpur untuk menghabiskan my BIG LOVE weekend.
sejujurnya, aku lebih mencintai kota ini dibanding Johor Bahru, karena lebih hidup dan akses jalannya sangat mudah untuk traveler.
memilih hotel di daerah Petaling Street merupakan akses yang mudah untuk makanan serta hiruk pikuk keramaian kota, dekat dengan stasiun LRT, Bus Stop, dan juga hiburan malam.
Kuala Lumpur memiliki kenyamanan udara dengan sinar matahari yang masih bersahabat menurutku, tentunya panas nya tidak sekotor polusi di Jakarta. dan aku mengatakan mencintai negara ini.
4 hari tanpa hujan, matahari yang bersahabat, serta puluhan makanan lezat dan murah. empat hari menggambarkan Kuala Lumpur dengan cukup sempurna bukan?
sekarang sedang rindu Prata 1 ringgitnya, Bus 2 Ringgit, Bangunan tua yang masih terawat, Jalanan yang luas tidak padat, kari ayam, dan wisata malam.












Comments

Friends